A Shot of Me

Tuesday, May 24, 2011

Nostalgia Sayur Bayam

Sayur Bayam adalah sayur yang amat sangaaaaat mudah dibuat bahkan oleh anak esde, juga ga perlu alat & bahan aneh2 shg mudah dibuat oleh anak kost :D Meski begitu, sayur ini sangat segar dengan rasa yang netral hingga mudah dipadu dengan lauk apa aja. Yang pasti dari segi nutrisinya sangat kaya serat dan vitamin *asal jangan terlalu matang yah..*. Aku cukup sering masak Sayur Bayam karena simpel, segar dan kami berdua menggilainya hahahaha... Sekali masak untuk sekali saji supaya nutrisinya prima dan tampilannya juga cantik karena sayur bayam yg uda lewat beberapa jam warna kuahnya jadi gelap.

Ngobrolin Sayur Bayam sama menyenangkannya dengan menikmatinya. Aku punya banyak cerita tentang sayur bayam yang kukenal sejak kecil sebagai salah satu sayur favoritku. Saat masih kecil Sayur Bayam yang kukenal adalah berbumbu temu kunci yg digeprak ajah dan irisan bawang merah atau daun bawang (onion spring, bukan leek). Isinya beneran hanya daun bayam doang plus kemangi sebagai elemen aroma, kadang2 ummi menambahkan potongan jagung atau oyong. Kata ummi aku doyan sayur sejak kecil, kalo makan sayur bayam bisa abis banyak hanya saja kalo ketemu irisan bawang ato daun bawang pasti diminggirin *all kids do, mom.. :D*. Oya saat kecil aku ngga suka kemangi. Meski masih kecil (belum masuk esde) aku suka main di dapur jadi tau seperti apa kemangi, sungguh ngga suka dengan baunya yg aneh. Kalo makan sayur bayam pasti nanya "ngga pake kemangi kan?" dan ummi jawab enggak, maka kuabisinlah sayur bayam di piringku yang ternyata setelah gede baru tau kalo pake kemangi hahahahahaa... pas uda gede, makan sayur bayam tanpa kemangi rasanya hambar :P

Varian Sayur Bayam yg lain kukenal dari nenek pihak ummi (gaya suroboyo). Sayur bayam ditambah beras menir sehingga namanya berubah menjadi Jangan Menir (jangan=sayur, bhs jawa). Jaman dulu kualitas beras belum seperti sekarang, kita harus menampi beras menggunakan tampah/nyiru untuk membersihkan dan memisahkan beras dari campuran sekam2 padi dan kerikil halus. Nah, beras menir ini adalah pecahan/serpihan beras yang tersisih di pinggiran tampah/nyiru ketika menampi beras. Kalo di kalangan madura beras menir ini suka dicampurkan dalam bumbu soto daging (direndam dan ikut dihaluskan) membuat kuah soto jadi keruh dan agak butek. Ngga jarang juga dimasukin ke sayur bayam, entah fungsinya apa krn secara rasa ngga menyumbang apapun dan penampilan juga jadi campur baur hahahaha... tapi kangen juga makan Jangan Menir :D

Kalo versi keluarga nenek pihak abah (madura) sayur bayamnya sangaaaat spesial. Kuahnya pake kaldu sapi berikut tetelannya, temukunci dan bawang merahnya diulek kasar dengan tambahan sedikit cabe merah, sedikit jagung sisir dan tentu saja terasi -the secret key of madurese food-, sayurnya bayam tanpa kemangi atau paling banter ditambah oyong. Begitu spesialnya sayur bayam versi yg ini sehingga tanpa disadari seolah menjadi sayur keramat yg wajib (dan HANYA) hadir di meja saat bulan ramadhan sampai sekarang. Hari pertama bulan ramadhan sampai seminggu kedepannya ummi bikin sayur ini setiap hari, selanjutnya bikin bergiliran dengan sayur yg lain. Entah mengapa kalo hari2 biasa kami ngga tertarik masak sayur bayam versi ini :D

Kakak nomer satu yg tinggal di Cilacap dan beradaptasi dengan kuliner lokalnya, bikin sayur bayam dengan bumbu yg berbeda... pake lengkuas geprak dan daun salam, plus kadang2 nambahin kacang panjang dan wortel. Kata blio disana susah cari temu kunci krn bukan bumbu yg populer di kuliner mereka. Untuk lidahku yang terbiasa dengan kesegaran khas three musketeers daun bayam-temu kunci-kemangi tentu sayur bayam versi kakak tidak membuatku berminat bikin di rumah walau aku cukup enjoy memakannya *me the predator, mind you.. :D*

Oh masih ada satu lagi sayur bayam versi berbeda, yang kukenal setelah menikah dan beradaptasi dengan selera hubby. Sayur bayam dengan kuah santan encer dan bumbu simpel yang dihaluskan: bawang merah-putih, sedikit lengkuas & kencur, ketumbar is optional. Bayam dipadu dengan sahabat2 lainnya seperti biasa (labu air, oyong, jagung). Well, cukup enak dan namanya berubah menjadi Bobor Bayam :) Pertama kumakan saat kami belum menikah, berkunjung ke rumah kerabat blio untuk memperkenalkan calon biniya (ehm ehmm...), sayur bayam disajikan dengan ikan asap goreng dan sambal terasi, waduuhhh... paniiiikkkk... duet maut yang bikin aku ngga bisa jaim saking doyannya hahahaha... melihat aku sangat menikmati masakannya sambil terus2an memuji *tulus lho, bukan untuk ngambil hati hihihi..*, jadinya saban kami mudik & berkunjung kesana pasti dimasakin duet maut ini, sampe sekarang :)

Lalu, versi mana yang kupilih?
Blio paliiiing suka kalo sayur bayam diisi kumplit, dengan potongan jagung, labu siam, labu air, oyong dan kemangi. Tanpa santan maupun dengan santan. Tapi kalo bulan ramadhan aku tetap pilih sayur bayam gaya nenek madura yang kusebut Sayur Bayam Ramadhan :)

SAYUR BAYAM RAMADHAN
By Alya's Kitchen
Adopted from Grandma's old fashioned recipe
Bahan:
1 ikat bayam, disiangi & diiris kasar
1 genggam daun kemangi
1.5 buah jagung agak muda, potong2 3cm
2 buah oyong, kupas & potong2 (boleh ganti labu air)
800 ml kaldu sapi /secukupnya (lebih enak kalo ada daging tetelannya juga)
garam secukupnya
Bumbu, tumbuk jangan terlalu halus:
5 cm cabe merah
4 siung bawang merah
3 cm temu kunci diiris2
1/2 sdt terasi
1/2 buah jagung disisir
Cara:
Didihkan kaldu, masukin bumbu halus & potongan jagung, masak terbuka hingga bumbu matang tidak bau langu.
Masukin bayam & oyong, masak hingga cukup matang.
Matikan api, tambahkan garam & aduk2 hingga rata, sajikan hangat.

Wednesday, May 18, 2011

Mie Sop Medan

Mi Sop cukup beken di Medan sebagai jajanan kakilima. Berupa mi (bisa kwetiau, mi kuning, bihun, ato kombinasi mi kuning & bihun) yang disiram dengan kuah sop bercitarasa rempah khas gaya Sumatera. Bisa pake sop ayam maupun sapi. Mirip dengan laksa hanya tidak menggunakan santan sehingga lebih ringan dan segar.
Kalau menurutku masakan ini perpaduan fusion Cina & India secara di Medan banyak etnis Cina & India. Pengaruh Cina nampak dari penggunaan mi (baik berupa kwetiau, mi kuning maupun bihun), bumbu pekak dan kuah sup bening dengan teknik slowcooking yang khas kuliner Cina. Well, pekak juga digunakan di dapur India tapi tidak sebanyak di dapur Cina khususnya kawasan Kanton. Paduan jahe dan kapulaga dalam bumbu kuah mengesankan sebagai a shot of Indian flavour :)


MI SOP MEDAN 
By Alya's Kitchen
Bahan:

1 ekor ayam kampung
2.5 liter air
Garam
Rempah:
5 cm kayumanis
3 butir kapulaga hijau, sangrai & memarkan
2 buah pekak (kalo gede 1 aja)
2 sdt merica butiran sangrai, memarkan
1/2 biji pala, memarkan
3 tangkai seledri, simpulkan
Bumbu halus, tumis sampe setengah kering:
6 bwg merah
4 bwg putih
3 butir kemiri, sangrai
Sedikit jahe (1/2cm)
Isian:
Bihun & mi telur, diseduh & tiriskan
Ayam suwir
Bakso
Taburan:
Bawang goreng
Irisan sledri
Irisan daun bawang (onion spring)
Pelengkap:
Sambal
Krupuk kanji
Cara:
Didihkan air, masukin ayam, rempah & garam, simmer sampai empuk. Tiriskan ayam, saring kaldu & buang ampasnya. Takar kaldu 2 liter (tambah air panas kalo kurang). Ayamnya digoreng lalu disuwir2/diiris2.
Panasin kembali kaldu, tambah tumisan bumbu halus, didihkan.
Penyajian:
Susun di mangkuk: mie kuning & bihun, suwiran ayam & bakso, siram kuah panas, beri taburan. Sajikan dg krupuk kanji & sambal cabe rawit ijo.
Note:
Selain pake ayam bisa juga pake daging sapi, tetelan ato sandunglamur. Ngga usa digoreng cukup dipotong2 & dimasukin kembali ke kaldu yg uda disaring.
Bisa juga ditambahkan sayuran (sawi/caisim, wortel dll)

Monday, May 16, 2011

Sop Ayam Tulungagung

Bulan lalu nyempetin berlibur 3 hari 2 malam di Tulungagung saat jeda load kantor yg lagi padat. Meski Tulungagung kampung halaman hubby tapi kali itu kami ngga mudik ke kampung (di Campurdarat), kami lagi pengen bener2 menikmati suasana kota yang selama ini cuma dilewatin doang, hanya singgah di masjid alun2 aja :D

Kota Tulungagung cukup bersih dan nyaman. Hotel yg kami tinggali berada di kawasan sangat strategis untuk... foodhunting :)) Cukup jalan kaki 10-15 menit saja kami sudah bisa menjangkau spot2 yang banyak diulas di komunitas wisata kuliner (yaa.. paling jauh jalan kaki 30 menit lah karena sambil jalan kita sesekali berenti poto2an hihihihii...), mulei sate & gule kambing, sop ayam, kupat tahu, ayam lodho, nasgor dll. Yeeess... jangan heran ya dengan "jalan kaki" apalagi sampe 30 menit :D ini kebiasaan gue kalo lagi stay di luar kota, lebih demen jalan kaki kemana2 u/ lebih mengenal & menikmati suasana kota daripada naik kendaraan, asal bukan business trip yg mau ngga mau dikejar2 waktu.

Nah, salah satu masakan khas yang paliiiing dikangenin hubby dan masuk wishlist nomer 2 (setelah ayam lodho) dengan font warna merah dan bold adalah Sop Ayam. Salah satu warung Sop Ayam yang terkenal di Tulungagung adalah Sop Ayam Bu Sumirah di Jl. Teuku Umar yang jam 5:30am uda buka. Kami kesana sekitar jam 6, di halamannya uda berjajar bbrp mobil dan sepeda motor, juga para pejalankakipagi atau pelaripagi yang mampir sarapan.

Setelah duduk menunggu agak lama akhirnya datang juga pesanan kami. Kirain yg dateng semangkuk sup panas mengepul dengan potongan fillet ayam rebus, wortel, kentang dan tomat.. Oh ternyata bukaaaan... samasekali bukan. Isinya adalah suwiran ayam goreng, telur rebus, kol iris halus dan soun, dengan taburan irisan daun bawang (onion spring, bukan leek), bawang goreng dan kripik kentang. Pelengkap di meja ada perkedel kentang, sambal rebus, jeruk nipis, kecap manis & kecap asin.

Honestly gue ngga terlalu menikmati sop seperti ini karena jauh dari template image gue untuk sesuatu yang bernama sop ayam hahahaha... sebutlah ini soto, gue akan lebih suka ;) dan meski disebut soto pun gue ngga terlalu menikmatinya, menurut gue std aja ngga ada yg istimewa dengan rasanya kecuali perkedel kentangnya yang memang lembut & enak :) Rasa sop ayamnya jadi lebih acceptable ketika dimakan dengan perkedel kentang ini. Yang rada serem, di setiap meja juga disediakan botol isi MSG hiahiahahahahaha.... well, prasangka positifnya mungkin si ibu masak sopnya ngga pake MSG jadi kalo pengen pake MSG silakan tambah aja sendiri :D

Gue ngga yakin apakah Sop Ayam khas Tulungagung ini cuma ada di daerah Tulungagung dsk (maksud gue termasuk Kediri & Trenggalek) ato ada juga di daerah lain. Tapi ngeliat ekspresi hubby yang nampak sangat puas kesampean makan "sop ayam" yang sangat dikangenin dan menurut blio rasanya juga memuaskan, jadinya gue pengen bikin juga di rumah untuk menyenangkan blio :)

Gue ngga terlalu inget rasa Sop Ayam Bu Sumirah secara ngga terlalu berkesan dengan rasanya, jadi ketika masak gue pake ajah bumbu2 sesuai imajinasi gue dan pede banget rasanya bakal lebih enak. Pas uda mateng & disuguhin, voilaaa....!!! kata blio lebih enak dari punya Bu Sumirah :D:D


SOP AYAM TULUNGAGUNG
By Alya's Kitchen
Bahan:

1 ekor ayam kampung (kurleb 700-800gr)
2 liter air
Garam & sedikit gula pasir
Bumbu:
1.5 sdt merica butiran sangrai, memarkan
1/3 butir pala, memarkan
5 siung bw putih, memarkan
2 cm jahe, memarkan
4 cm lengkuas, belah & memarkan
2 btg sereh, memarkan
4 daun jeruk, sobek2
3 lbr daun salam
Isian:
Suwiran ayam goreng
Soun, seduh & tiriskan
Telur rebus, belah 4
Taburan:
Bawang goreng
Kripik kentang
Daun bawang (onion spring) iris halus
Seledri iris halus
Daun prei (leek) iris halus
Taoge pendek
Pelengkap:
Jeruk nipis
Sambal rebus (cabe rawit & sedikit kemiri, rebus & haluskan, tambah garam dikit)
Kecap manis
Kecap asin
Perkedel kentang
Nasi/lontong
Cara:
Belah ayam jadi 2
Didihkan air, masukkan ayam dan bumbu2, simmer tertutup hingga ayam mulai empuk
Tambahkan garam & gula, lanjutkan simmering hingga empuk.
Tiriskan ayam, saring & takar kuah sebanyak 2 liter (tambah air panas jika kurang), buang ampasnya.
Goreng ayam hingga kuning kecoklatan, suwir2 u/ isian sop.
Penyajian:
Didihkan kuah
Susun bahan isian di mangkuk
Tuangi kuah panas, beri bahan taburan
Sajikan dengan pelengkap.
Note:
Di versi asli ngga pake leek dan ada kol iris halus, gue prefer ngga pake kol & menambahkan leek supaya lebih sedep

Wednesday, May 04, 2011

Buffalo Wings

Bermula sebagai sajian yang dibuat mendadak di waktu tak terduga dan bahan tak terduga, Buffalo Wings atau Chicken Wings yang diciptakan di New York menjadi side dish yang beken di seluruh dunia. Banyak versi Buffalo Wings yang beredar di dunia kuliner tapi tetap mengikuti benang merah yang tak bisa dihilangkan yaitu penggunaan saus pedas, baik saus cabe, tabasco maupun merica. Untuk di dapur sendiri tentu disesuaikan dengan tingkat selera pedas masing2 dan bahan yang tersedia.
Originally Buffalo Wings disajikan dengan blue cheese & celery stick. Tapi kalo saya mah disajiinnya pake lalapan timun & tomat, ato pake sayuran rebus :D
Buffalo Wings versi saya menggunakan komponen bumbu yang kental rasa asia seperti minyak kelapa VCO, minyak wijen, pala, ketumbar dan gula palem. Rasanya..? Ngga kalah dengan yg ada di resto :)

ALYA's BUFFALO WINGS
By Alya's Kitchen
Bahan:
500gr sayap ayam, gunting ujungnya (ngga dipake)
Marinate, aduk jd satu:
2 sdm vco *bole ganti minyak sayur biasa*
1 sdm minyak wijen
2 sdm worcestershire sauce (kecap inggris)
1-2 sdm chilli sauce (boleh lebih, sesuai selera pedas)
2 sdm kecap asin
1 sdt blackpepper, sangrai & tumbuk kasar
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt pala bubuk
1 sdt ketumbar bubuk
2 sdm gula palem
Cara:
Potong sayap di persendiannya shg jd dua potong (kalo sayapnya kecil boleh dibiarin utuh)
Aduk sayap dg bumbu marinate, tempatkan di wadah tertutup & simpan di kulkas 3 jam
Transfer ke wajan, panaskan dg api medium, sesekali diaduk hingga saus menyusut & kental (total sekitar 10-15 menit)
Transfer potongan sayap ke pinggan tahan panas atau loyang, tuang sisa saus ke permukaannya & ratakan
Oven dg api atas 7-10 menit
Matikan oven, keluarkan wings & sajikan
Note:
Kalo ovennya gaada api atas, letakkan pinggan di rak paling atas & oven dg suhu tinggi selama 10mnt
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...