A Shot of Me

Saturday, April 26, 2014

Empal Saus Kenari

Bagi siapapun tukang masak di dunia ini memasak menu yang jadi favorit keluarga pasti menyenangkan, seperti saya yang seneeeeng banget kalo masakan saya dipuji enak oleh orang2 tercinta dan ngeliat piring mereka kosong licin tandas sampe minta dibikinin lagi dan lagi :)
Empal yang saya buat ini contohnya, adalah salah satu menu daging sapi yang sering saya masak hingga beberapa batch sekaligus sekali bikin karena jadi favorit hubby. Tadinya bikin empal ini ngga sengaja. Biasanya kalo bikin empal saya cuma ngulek bawang putih, ketumbar, garam dan gula lalu irisan daging rebus yang uda empuk dipukul2 dimarinade bentar ama bumbu ulek mentah tersebut dan digoreng. Kepikir untuk nyetok daging yang uda dimarinade ini di friser biar sewaktu2 perlu tinggal goreng, ternyata buat lidah saya setelah thawing rasa bumbunya jadi jauh berkurang dibandingkan bikin baru langsung goreng. Akhirnya untuk stock di friser saya pake cara ungkep aja supaya lebih meresap. Bumbu ungkepnya suka saya bikin banyak dan ditambah KENARI sehingga menjadi saus yang lekat, creamy dan gurih menyelimuti daging empal yang telah digoreng.

Kenapa ngga pake KEMIRI aja? Bumbu dapur yang satu ini jujur sering kelupaan masuk daftar belanjaan karena saya ngga terlalu sering pake kemiri dalam masakan sehari2. Sebaliknya, kacang2an hampir selalu ada di kulkas saya sebagai stok camilan. Jadilah saya sering pake kacang2an untuk menggantikan kemiri terutama walnut dan kenari. 

Suka banget dengan saus yang menggunakan kenari. Rasa gurihnya cukup intens namun tekstur sedikit lebih light daripada kemiri, menghasilkan tekstur saus yang cakep dan lembut meski rasa gurihnya cukup intens. Empal berselimut saus yang sedap, empuk dengan tekstur yang lembut karena terjaga kelembabannya oleh saus nan gurih, ngga heran suami saya jatuh hati :)




Barusan lagi browsing2, ternyata empal yang saya buat mirip sekali ama masakan Jawa Tengah yaitu "Empal Kelem" atau "Dendeng Kelem" jiaaaahhhhh.... padahal beneran loh saya ngga nyontek, juga tidak terinspirasi dari empal/dendeng kelem tersebut karena belum pernah kenal/nyicip. Lahhh taunya aja juga barusan browsing2 beberapa menit yang lalu padahal empal bersaus kebanggan saya ini uda sering saya buat sejak dua tahun lalu
*****aduuuhhhh, siapa sih saya, kekeuh banget ngaku ini resep saya sendiri hahahaha... boleh dong yaa...
Maka saya menamakan resep ini dengan judul saya sendiri bukan pake judul Empal/Dendeng Kelem. Bumbu boleh mirip, tapi ada komponen tambahan dan proses yang berbeda maka tentu saja hasil yang berbeda :)

Monggo dicobain, siapa tau jadi favorit keluarga pemirsa di rumah :)


EMPAL SAUS KENARI
By: Alya's Kitchen
Bahan:
500 gr daging sengkel/shank (bisa pake bagian favorit lainnya)
2 buah sereh, memarkan
3 cm lengkuas, memarkan
3 lembar daun salam
1.5 sdt garam /secukupnya
1 sdm gula pasir /sesuai selera
700 ml air untuk merebus
Minyak sayur untuk menggoreng
50 ml extra minyak sayur untuk saus
Bumbu Halus:
10 butir bawang merah
4 siung bawang putih
50 gr kenari, sangrai atau goreng
2 sdt ketumbar
1 cm lengkuas, cincang
2 sdt air asam
Cara:
Didihkan air, masukkan daging dan kecilkan api sekecil mungkin. Simmering dengan panci tertutup rapat hingga daging mulai empuk. Matikan api, tiriskan daging.
Iris daging searah serat, campur dengan bumbu halus.
Panaskan kaldu perebus daging di wajan cekung, masukkan daging berbumbu, sereh, lengkuas, daun salam, garam dan gula. Simmering tertutup 30 menit, angkat irisan daging.
Memarkan irisan daging (dikit aja jangan terlalu babak belur yahhh..), lalu goreng hingga kecoklatan tapi jangan sampai kering.
Masukkan kembali daging goreng ke rebusan bumbu, tambahkan extra minyak sayur untuk mengentalkan bumbu.
Panaskan kembali bumbu berikut dagingnya, simmering tertutup hingga bumbu menyusut dan mengental.
Matikan api, transfer ke piring dan siap disajikan bersama lalapan dan sambal terasi.
Note:
Lebih enak kalo uda nginep, menjelang disajikan dipanasin sebentar dengan menambah sedikit air supaya saus ngga terlalu kering karena dipanaskan ulang.
Gunakan gula pasir bukan gula merah, supaya warna tidak menjadi gelap dan rasa juga lebih ringan.





1 comment:

Cak Djarwo said...

maksih sahrenya mbak,,hehe

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...