Martabak Telur merupakan "jajanan malam" favorit keluarga saya tujuh turunan *haiishhh... lebay bombay wkwkwkk....
Saya sebut "jajanan malam" karena di Surabaya penjual martabak telur umumnya baru buka selepas maghrib jadi baru bisa menikmatinya diatas jam 6 sore. Disamping itu martabak telur yang gurih kaya bumbu rempah dan disajikan hangat memang cocok dimakan malam-malam ketika uda istirahat dari rutinitas seharian, ngumpul bareng keluarga di depan tipi asik banget deh makan martabak telur. Apalagi kalo pas cuaca dingin wuiihhh... bisa sebungkus diabisin sendirian *lebay lagi biariinnnn.... :))
Oh ya, di Surabaya ngga ada penjual yang mencantumkan nama Martabak Telur. Kalo di daerah lain ada Martabak Telur dan Martabak Manis sebagai pembeda untuk martabak gurih dan martabak manis maka di Surabaya yang martabak gurih (martabak telur) cukup disebut Martabak (aja), dan martabak manis namanya menjadi kue Terang Bulan. Sesuai daerah asalnya sendiri yaitu kawasan Yaman yang penduduknya berbaur dengan bangsa pedagang India, martabak atau Murtabak memang merujuk kepada lembaran "roti" tipis lipat berisi adonan telur dan daging *biasanya kambing/domba* yang gurih sarat rempah, tidak ada versi yang menggunakan isian manis. Penjual martabak dan terang bulan biasanya mangkal bareng berdampingan, atau kalaupun ngga berdampingan persis at least berdekatan dalam satu baris yang sama.
Sebagai kudapan favorit keluarga yang evergreen, saya tentu ingin bisa menyajikannya sendiri tidak melulu beli :) Alhamdulillah keluarga saya lebih menyukai martabak buatan saya karena bumbu dan dagingnya terasa, ngga asal banyak daun bawang kayak kalo beli. Untuk bumbunya saya mengidolakan pasta bumbu gule siap pakai merk Cap Bamboe (bisa juga pake rendang atau kare merk yang sama). Bisa juga pakai merk lain sesuai selera. Tidak hanya pasta bumbu, saya juga menambahkan rempah2 bubuk lainnya atau kalau mau lebih simpel pakai bubuk kari siap pakai. Nah.... khusus kulit martabak nih... paling enak memang pake adonan kulit yang dibuat from scratch, ditipisin langsung ketika martabak mau digoreng, satu per satu. Menipiskannya pun kalo gaya tukang2 martabak dibikin atraksi sendiri, dilebarkan dengan cara menarik dan mengibaskannya ke udara dan membanting ke alas marmer, berulang2 hingga tipis sekali menghasilkan lapisan kulit yang renyah. Saya aseliii ngga tlaten kalo bikin beginian, meski nipisinnya bisa gaya kalem aja pake pantat loyang gak perlu heboh kayak tukang martabak hihihihihi.... Saya lebih suka pake kulit spring roll yang ada di bagian frozen supermarket, atau pake kulit lumpia semarang *ini yang susah carinya tapi beneran enak pake kulit lumpia semarang ini*. Lain waktu saya bahkan pernah pake tortilla, enak juga karena renyah empuk tapi tetep ngga bisa menandingi keasikan menggigit-mengunyah pinggiran lipatan kulit martabak yang garing renyah rada ngelawan dikit. Well, my point is everybody can cook martabak :)
Sebagai pendamping martabak ada macam2 juga variasinya. Yang paling umum di penjual martabak kaki lima Surabaya adalah acar mentimun. Tapi kalau kita ke resto padang yang jual Martabak Kubang (martabak telur dengan isian daging bumbu rendang) penyajiannya dilengkapi dengan saus encer warna coklat yang rasanya manis asam mirip kuah cuko pempek tapi lebih ringan, dicampur irisan cabe rawit, tomat cincang dan irisan bawang merah/bombay. Beda lagi dengan resto yang menjual martabak ala Malaysia, mereka menyajikan martabak dengan kuah kari yang rempahnya bersaing dengan sang martabak :D Saya sendiri lebih suka martabak gaya Kubang. Beratnya rasa rempah menjadi imbang ngga eneg jika disiram dengan saus manis asam tersebut. Mau makan banyak sekalipun ngga akan kehilangan rasa karena citarasa saus yang kontras dengan martabak justru menjaga rasa martabak tetap menonjol di semilir background rasa manis asam yang ringan segar.
Sarapan senin pagi ini tadi saya mendapat request dari abah dan suami untuk bikin martabak (padahaaal... baru tadi malem kita ngemil martabak banyak juga). Ingin bikin saus ala Martabak Kubang tapi stok gula aren saya abis, ebi juga ngga punya *eh bener pake ebi kan? soale saya bikinnya ala cuko pempek hehehe...*. akhirnya saya bikin aja acar mentimun nanas dengan kuah acar yang bergaya asinan. Tak disangkaaa ternyata abah sukaa bangeeettt... Alhamdulillah... Beneran deh, Martabak Telur dengan Acar Mentimun Nanas adalah jodoh tak sengaja yang layak bersanding...!
Bon appetite :)
MARTABAK TELUR
By: Alya's Kitchen
Bahan:
100 gr daging cincang (lebih enak cincang kasar)
100 gr bawang bombay, cincang
100 gr daun bawang besar (leek), iris2
1 sachet pasta bumbu gulai siap pakai (kemasan untuk takaran daging 250gr)
4 butir telur
Garam secukupnya
Kulit lumpia/srping roll siap pakai
Minyak goreng secukupnya
100 ml air matang
Campuran bumbu bubuk, aduk rata:
3/4 sdt merica bubuk
1 sdt ketumbar bubuk
1 sdt cabe bubuk
1/2 sdt jintan bubuk
1 sdt kunyit bubuk
1/3 sdt kayumanis bubuk
1/2 sdt jahe bubuk
1 sdt garam
Cara:
Campur daging cincang dengan bumbu pasta gulai dan campuran bumbu bubuk.
Panaskan minyak, tumis daging cincang hingga berubah warna dan kaku, tambahkan air, masak dengan api kecil hingga air menyusut agak mengering.
Masukkan bawang bombay, masak hingga bawang bombay layu. Angkat, bagi 4 sama bagian & sisihkan.
Campur seperempat bagian adonan daging, seperempat bagian daun bawang, sedikit garam dan satu butir telur, kocok rata.
Bentangkan selembar kulit lumpia, isi dengan dengan adonan telur, bungkus seperti amplop dan langsung goreng dengan panas sedang. Adonan dari seperempat bagian daging ini bisa menjadi 2-3 bungkus.
Kerjakan seperempat bagian berikutnya dengan cara yang sama, hingga tumisan daging habis.
Sajikan martabak hangat dengan Acar Mentimun Nanas.
Note:
Adonan daging, daun bawang dan telur dicampur secara bertahap supaya tidak letoy dan berarir ketika antri membungkus dan menggoreng martabak.
Jika bumbu bubuk tidak tersedia lengkap, bisa diganti 2 sdt bubuk kari siap pakai. Lebih praktis :) Merica bubuk tetap ditambahkan yaa...
Tlaten banget ya ibu ini bikin blog. Lanjuuut terus bu! Keren blognya :)
ReplyDeleteBy the way, saya penggemar berat martabak. Terima kasih buat infonya :D Menarik abis hehee
Kunjungan baliknya ya buu
mantep bu resep martabaknya
ReplyDeleteapalagi pake rujak tuh cocolannya
rujaknya aja udah enak kayaknya